News On Japan

Jepang Kesulitan Menarik Pekerja Asing

OSAKA, Apr 08 (News On Japan) - Di sebuah panti jompo khusus di Kadoma, Osaka, para perawat asing telah menjadi bagian penting dari operasional. Salah satunya adalah Chandra, seorang perempuan berusia 39 tahun asal Indonesia, yang telah bekerja di fasilitas tersebut selama satu setengah tahun melalui program visa Pekerja Berketerampilan Khusus Jepang, yang memungkinkan warga asing dengan keterampilan tertentu bekerja di sektor yang mengalami kekurangan tenaga kerja parah.

Meski Chandra bukan perawat bersertifikat, pengalaman dan dedikasinya menjadikannya sosok yang tak tergantikan.

"Saya membantu mandi dan membantu para lansia dalam kebutuhan sehari-hari. Mereka baik kepada saya, dan saya sudah terbiasa dengan pekerjaan ini," kata Chandra, yang juga pernah merawat ayahnya di Indonesia selama tujuh tahun.

Lebih dari separuh dari 46 perawat di fasilitas tersebut adalah warga negara asing, yang membantu mengatasi kekurangan staf yang kronis. "Kami juga mencoba merekrut pekerja Jepang, tetapi situasinya sulit. Pekerja asing telah menjadi elemen penting," ujar perwakilan fasilitas.

Meski masalah kekurangan staf memengaruhi seluruh industri perawatan, situasi di layanan perawatan di rumah bahkan lebih parah.

Mengenakan helm dan bersepeda menuju tempat kerja, Yen, seorang perawat asal Vietnam, memberikan layanan perawatan di rumah kepada para lansia di sebuah kompleks perumahan. Yen adalah perawat bersertifikat dan telah bekerja sebagai pembantu perawatan rumah selama tiga tahun terakhir. Ia menangani sekitar 30 kunjungan setiap minggu selama lima hari kerja.

"Sejak awal saya satu-satunya yang mengerjakan perawatan di rumah. Tidak ada lagi yang bergabung setelah itu," katanya, menyoroti kekurangan tenaga kerja yang parah di lapangan.

Faktanya, hanya mereka yang memiliki sertifikasi perawat yang diizinkan memberikan layanan perawatan di rumah di antara pekerja asing, sehingga proses perekrutan menjadi semakin sulit. Rasio lowongan kerja terhadap pelamar di panti jompo adalah 3,24 banding 1, namun di layanan perawatan di rumah, angkanya melebihi 14 banding 1—artinya dari 100 lowongan pekerjaan, hanya sekitar tujuh pelamar yang tersedia.

"Bahkan di fasilitas, kami sangat membutuhkan staf. Tidak ada yang melamar posisi perawatan di rumah di luar fasilitas," kata seorang staf lainnya. "Orang-orang juga butuh waktu untuk belajar dan mempersiapkan diri."

Menanggapi hal ini, pemerintah mulai bulan ini memperluas cakupan pekerja asing yang diizinkan untuk bekerja di bidang perawatan di rumah. Mereka yang berada di bawah program Pekerja Berketerampilan Khusus dan Pelatihan Magang Teknis kini dapat diizinkan bekerja di bidang ini dengan syarat tertentu.

Namun, tidak semua orang optimis. "Perawatan di rumah bersifat satu lawan satu. Komunikasi dalam bahasa Jepang dengan pengguna dan keluarganya sangat penting, dan saya rasa itu masih menjadi hambatan besar," kata seorang pengamat industri.

Dibandingkan dengan perawatan di fasilitas, perawatan di rumah menuntut fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi yang lebih tinggi terhadap gaya hidup dan kebutuhan setiap klien. Menurut sebuah survei, lebih dari 60% fasilitas menyatakan bahwa menerima pekerja asing untuk perawatan di rumah itu sulit.

Hamada, seorang pakar industri, menekankan bahwa dukungan dari pemerintah sangat penting untuk membuat partisipasi pekerja asing menjadi mungkin. "Pendidikan bahasa Jepang harus terus dilanjutkan. Bantuan berupa materi pelatihan dan pendanaan sangat membantu," katanya.

Source: Television OSAKA NEWS

News On Japan
MEDIA CHANNELS
         

Image of Department Store di Kansai Beralih ke Merek Korea untuk Menarik Pembeli Muda

Department Store di Kansai Beralih ke Merek Korea untuk Menarik Pembeli Muda

Di Daimaru Umeda, sebuah acara baru telah dimulai dengan menampilkan merek kosmetik Korea Selatan populer secara bergiliran setiap minggu, yang menyebabkan peningkatan kunjungan dari pembeli muda dan generasi yang tertarik pada fashion Korea. Hankyu Umeda juga tengah bersiap meluncurkan area baru yang ditujukan untuk pelanggan berusia 25 tahun ke bawah, menawarkan pengalaman berbelanja baru yang menggabungkan barang gaya hidup dan merek Korea.

Image of Osaka Mulai Membangun Resor Kasino di Dekat Lokasi Expo

Osaka Mulai Membangun Resor Kasino di Dekat Lokasi Expo

Pembangunan kompleks Integrated Resort (IR) di Yumeshima, Osaka—yang terletak di sebelah lokasi Expo Dunia 2025—dimulai pada 24 April, dengan rencana pembukaan fasilitas tersebut dalam lima tahun.

Image of Toyota Luncurkan Lexus ES dan EV Baru di Pameran Mobil Shanghai

Toyota Luncurkan Lexus ES dan EV Baru di Pameran Mobil Shanghai

Pada Pameran Mobil Shanghai, yang dibuka untuk pers pada 23 April sebelum dibuka untuk umum dari 27 April hingga 2 Mei, Toyota Motor Corporation memperkenalkan serangkaian model baru, termasuk kendaraan listrik baru, sebagai upaya untuk merebut kembali pangsa pasar di pasar Tiongkok yang semakin kompetitif.

Image of Bisakah Mobil Listrik Jepang Bersaing dengan Tesla dan BYD?

Bisakah Mobil Listrik Jepang Bersaing dengan Tesla dan BYD?

Munculnya raksasa elektronik Taiwan, Foxconn, telah menjadi katalis utama dalam pembahasan potensi merger antara Nissan dan Honda. Setelah tumbuh melalui produksi iPhone, perusahaan ini kini mendorong masuk ke sektor kendaraan listrik (EV), dipimpin oleh seorang eksekutif Jepang yang pernah memegang posisi tinggi di perusahaan-perusahaan besar Jepang.