News On Japan

Kamakura Memperkenalkan Pajak Mandi untuk Mengatasi Overtourism

KANAGAWA, Oct 01 (News On Japan) - Kota Kamakura di Prefektur Kanagawa telah menyetujui pengenalan pajak mandi, tetapi langkah ini menuai kritik keras dari para pengelola pemandian air panas lokal karena hanya dua fasilitas yang dikenai pungutan baru ini.

Dewan kota mengesahkan peraturan pada 30 September, memberlakukan pajak mandi sebesar 150 yen bagi pengunjung yang menggunakan fasilitas pemandian air panas mulai Oktober tahun depan. Kota ini memperkirakan dapat mengumpulkan sekitar 5 juta yen per tahun dan berencana mengalokasikan pendapatan tersebut untuk langkah-langkah mengatasi overtourism, seperti peningkatan toilet umum dan papan informasi.

Wisatawan umumnya menyambut baik ide ini, dengan salah satu dari mereka mengatakan bahwa infrastruktur yang lebih baik, seperti lebih banyak tempat sampah, dapat membantu mengurangi sampah sembarangan.

Namun, penolakan keras datang dari para pengelola, khususnya di Inamuragasaki Onsen, satu-satunya pemandian air panas alami di Kamakura. Direktur Jiro Yoshizawa menyatakan kekesalannya, dengan mengatakan, "Saya benar-benar tidak bisa memahami mengapa kota memungut uang hanya dari kami lalu menggunakannya di tempat lain. Ada orang yang datang ke sini setiap hari karena mereka menyukai Inamuragasaki Onsen. Saya tidak ingin menaikkan tarif jika bisa dihindari."

Para pengelola khawatir biaya tambahan ini akan mengurangi jumlah pengunjung. Meskipun Yoshizawa berharap dapat menanggung pajak tersebut tanpa menaikkan harga tiket masuk, kenaikan biaya listrik dan air membuat keputusan itu semakin sulit.

Ketika ditanya mengapa kota memberlakukan pajak tersebut padahal hanya ada sedikit fasilitas, seorang pejabat kota menjelaskan bahwa pajak mandi telah diatur dalam Undang-Undang Pajak Daerah dan diperkenalkan sebagai bagian dari kerangka perpajakan yang lebih luas, bukan untuk menargetkan bisnis tertentu.

Kamakura juga sedang mempertimbangkan pengenalan pajak akomodasi di masa depan sebagai bagian dari strateginya untuk mengelola tekanan akibat meningkatnya jumlah wisatawan.

Source: TBS

News On Japan
MEDIA CHANNELS
         

Image of Kyoto Menebang Bambu di Arashiyama untuk Mencegah Vandalisme

Kyoto Menebang Bambu di Arashiyama untuk Mencegah Vandalisme

Pekerja mulai menebang bambu di sepanjang Hutan Bambu Arashiyama yang terkenal di Kyoto pada 19 November ketika pemerintah kota bergerak menghentikan lonjakan kerusakan akibat coretan yang telah menyebar di jalur wisata populer tersebut, di mana setidaknya 350 batang bambu telah dirusak.

Image of Balon Aluminium Sebabkan Pemadaman di Kereta Bawah Tanah Sapporo

Balon Aluminium Sebabkan Pemadaman di Kereta Bawah Tanah Sapporo

Pemadaman listrik yang menghentikan operasi Kereta Bawah Tanah Kota Sapporo pada 3 November disebabkan oleh balon berlapis aluminium. Penyelidikan mengungkap bahwa masalah serupa juga terjadi di berbagai sistem transportasi di Jepang.

Image of Topan Baru Sedang Terbentuk, Okinawa Bisa Terdampak Minggu Depan

Topan Baru Sedang Terbentuk, Okinawa Bisa Terdampak Minggu Depan

Per 4 November, Badan Meteorologi Jepang mengumumkan bahwa depresi tropis di dekat Kepulauan Caroline diperkirakan akan berkembang menjadi topan dalam 24 jam ke depan. Sistem ini terpisah dari Topan No. 25 (Haiyan) yang saat ini berada di dekat Filipina dan diperkirakan akan bergerak ke barat laut setelah menguat.

Image of Festival Cahaya Osaka 2025 Dimulai

Festival Cahaya Osaka 2025 Dimulai

Upacara pembukaan Festival Cahaya Osaka tahunan diadakan pada 3 November di sepanjang Midosuji, jalan utama Osaka, yang mengubah pemandangan malam kota dengan iluminasi memukau saat pepohonan di sepanjang boulevard bersinar dengan ribuan lampu.