KYOTO, May 17 (News On Japan) - Sebuah kanal yang dibangun lebih dari 130 tahun lalu untuk mengalirkan air dari Danau Biwa ke Kyoto akan menjadi struktur rekayasa sipil modern pertama di Jepang yang dinobatkan sebagai Harta Nasional.
Dewan Urusan Kebudayaan pemerintah telah menyetujui penetapan lima lokasi di sepanjang Kanal Biwa sebagai Harta Nasional, termasuk landmark ikonik seperti saluran air di Kuil Nanzenji dan Jalur Miring Keage, yang dulunya digunakan untuk menarik perahu ke atas rel dan kini dikenal sebagai tempat melihat bunga sakura.
Dengan panjang sekitar 30 kilometer dari Danau Biwa ke Kyoto, kanal ini dibangun pada era Meiji. Pada masa ketika proyek-proyek besar teknik sipil biasanya dipercayakan kepada insinyur asing, Kanal Biwa dirancang dan dibangun sepenuhnya oleh para ahli Jepang, menjadikannya pencapaian rekayasa domestik besar pertama di negara itu.
Salah satu struktur yang menerima penetapan Harta Nasional adalah Suirokaku Nanzenji, sebuah saluran air dengan serangkaian lengkungan bata yang menggabungkan gaya arsitektur Barat dan telah menjadi tempat foto populer di Kyoto. Jalur Miring Keage, meskipun tidak lagi digunakan, menarik banyak pengunjung setiap musim semi sebagai destinasi sakura yang terkenal.
Selain daya tarik visual dan historisnya, kanal ini terus berfungsi secara praktis, memasok air ke sistem kota Kyoto dan mendukung pariwisata perahu. Pengakuan sebagai Harta Nasional menekankan nilainya tidak hanya sebagai landmark budaya dan pemandangan, tetapi juga sebagai bagian infrastruktur publik yang tahan lama.
Wali Kota Kyoto Koji Matsui berkomentar: "Saya berharap lebih banyak orang memahami bagaimana fasilitas kanal ini menjadi dasar bagi perkembangan industri dan budaya Kyoto, berkat dedikasi para pendahulu kita."
Penetapan resmi diperkirakan akan dilakukan paling cepat musim panas tahun ini.
Profesor Satoshi Fujii dari Universitas Kyoto mencatat bahwa kanal tersebut memainkan peran penting dalam menghidupkan kembali kota setelah Restorasi Meiji, ketika ibu kota dipindahkan dari Kyoto ke Tokyo. "Kanal ini mewakili upaya perintis dalam teknik dan menjadi kebanggaan bagi departemen teknik sipil kami," kata Fujii. "Kanal ini menyelamatkan Kyoto di masa kemunduran dan membantu membentuk kota yang kita kenal saat ini."
Source: KTV NEWS